Selayang Pandang Membuat Motovlog

Membuat motovlog ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Pada awalnya penulis berpikir, membuat motovlog dapat dilakukan dengan memakai camera smartphone atau semacamnya dengan mudah. 


Namun dengan kondisi pendanaan yang terbatas, ternyata menakutkan juga jika smartphone dipasang tanpa holder yang bagus. Tentu akan di sayangkan jika smartphone satu-satunya jatuh, akibat jalan yang bergelombang dan tidak rata.

Sedangkan bentuk holder dipasaran, selain mahal, rata-rata bentuknya tidak sesuai dengan bayangan penulis.

Meskipun demikian, akibat keinginan yang kuat, penulis akhirnya memilih untuk membeli camera action. 

Pertama kali, penulis kepincut untuk membeli camera action seharga 300 ribuan dengan berlabel 1080p HD. Selain karena camera action sekelas Go Pro harganya lebih dari satu juta, penulis berpikir mungkin camera tersebut cocok sebagai langkah awal penulis membuat motovlog.

Hasilnya, resolusi yang dihasilkan tidak semulus bayangan penulis. Harga memang tidak bohong. Intinya penulis kecewa karena resolusi camera yang dihasilkan seperti lukisan cat air anak SD.

Namun kekecewaan tersebut tidak keseluruhan product. Setidaknya penulis mendapatkan holder camera yang dapat penulis manfaatkan pada tahap selanjutnya.

Berdasarkan kesalahan di atas, langkah kedua, penulis langsung saja membeli camera action dengan harga sekitar satu juta. Sesuai dengan harapan, resolusi camera action sekelas harga tersebut setidaknya tidak memalukan untuk di upload ke Youtube. Dan dengan asesoris holder yang bermacam-macam, sangat memungkinkan penulis untuk membuat variasi sudut pengambilan gambar camera.

Namun sayang, sudut pandang yang diinginkan oleh penulis, memerlukan penulis untuk mengambil langkah ketiga, yaitu membeli holder camera agar dapat dipasang seperti kalung.

Dengan sudut pandang seperti kalung, akan memungkinkan penulis untuk mengambil gambar stir dan kondisi jalan di depannya. Sehingga akan terlihat mengasikkan jika kondisi jalan berkelok-kelok.

Penulis berpikir sudut pandang ini juga akan lebih baik dibanding camera dipasang di helm. Karena jika camera mengikuti arah menoleh kepala, akan sedikit memusingkan bagi orang yang melihat hasil videonya.

Advertisement

Selanjutnya langkah keempat, diperlukan memori untuk camera dengan kapasitas minimal 32 GB.

Dengan memori sebesar itu setidaknya akan cukup merekam video yang sebanding dengan kapasitas kamampuan baterai kamera merekam. Sehingga hasil rekaman akan sebanding dengan lama baterai.

Langkah kelima adalah mengambil gambar. Pengambilan gambar dimulai dari uji coba. Uji coba ini penting, untuk pemilihan resolusi gambar sesuai kebutuhan sebelum pengeditan.

Usahakan untuk menggunakan baterai yang baru setiap kali pengambilan gambar. Karena adakalanya kapasitas baterai tidak sesuai dengan yang diindex oleh camera. Sehingga kadang meski terlihat penuh, baterai hanya dapat membuat kamera hidup beberapa menit.

Langkah terakhir adalah pengeditan itu sendiri. File video asli dari camera, biasanya berukuran besar. Oleh karena itu perlu diconvert ke ukuran yang lebih kecil. Untuk memudahkan upload di Youtube.

Pengeditan video yang menarik, juga akan dapat menyenangkan pengunjung yang melihatnya. Jika pengunjung senang, artinya video Anda akan berpotensi mendapatkan jumlah pengunjung yang banyak.

Comments

Popular posts from this blog

Google Sedang Membersihkan Konten Penyebab Invalid Traffic

Pentingnya Menambahkan Request Content pada Aplikasi

Menaikkan Traffic dengan Sistem Rekomendasi

Metode Martingale untuk Perencanaan Beli Emas

Kegunaan Lain Splashscreen dalam Aplikasi

Sekilas tentang Algorithma Pinguin 2019

Kelayakan Blog atau Website untuk dapat di Pasang Iklan Adsense

Kebijakan Penting Play Store 2019

Review Aplikasi yang Meragukan

Buka Warung Bakso Berbekal Google