Posts

Showing posts from June, 2019

Satu Game tidak Berarti Langsung Berhasil

Image
Image source:Pixabay/Pexels Seorang developer muda, beranggapan bahwa dengan satu game yang berhasil dibuatnya, dapat membawa dia langsung menjadi "kaya". Anggapan ini muncul, dari rasa senang dan bangga yang berlebihan, dari developer junior bimbingan penulis. Dia membayangkan andai game yang dibuatnya seperti Flappy Bird, yang dikembangkan oleh Dong Nguyen dan berpenghasilan sampai $50.000 per hari (Wikipedia, 2019), dapat dipastikan kekayaan tersebut dapat dicapainya dalam waktu singkat. Melihat pandangan seperti itu, sebagai pembimbing, penulis hanya bisa menasehati secara halus. Karena bagaimana pun juga penulis pernah berpikir seperti itu, dan kenyataannya tidak semua developer beruntung seperti Dong Nguyen. Sampai tulisan ini ditulis, penulis masih berjuang cara bagaimana cara membuat game yang populer. Di mana penulis telah membuat kurang lebih 50 app dan game Android, dengan nama developer Computational Lab di Google Play Store. Ternyata t

Migrasi Android ke Androidx

Image
Munculnya device Android 64 bit, mengharuskan aplikasi dan game Android, perlu di migrasi ke Androidx. Penulis adalah seorang Android developer dengan nama Computational Lab di Play Store.  Setelah pentingnya menambahkan Consent Request beberapa waktu sebelumnya, kali ini developer dihadapkan pentingnya untuk migrasi ke Androidx. Caranya cukup mudah, yaitu hanya tinggal menekan klik kanan pada sembarang file project di Android Studio. Pilih menu Refractor > Migrate to Androidx > Do Refractor . Untuk aplikasi atau game yang tidak menggunakan library pihak ketiga, proses migrasi dapat langsung selesai dan dapat di build file apk-nya. Namun adakalanya, meskipun dengan template bawaan Android Studio sendiri, proses migrasi tetap membutuhkan edit manual oleh programmer. Yaitu mengganti library yang dibutuhkan sesuai petunjuk yang ada di halaman Migrating to AndroidX di developer.android.com . Reference Google. 2019. Migrating to AndroidX.  https://dev

Berbisnis di Kelahiran, Pernikahan, Sakit dan Kematian

Image
Pixabay/Sanjasy Dalam pencarian ide, terkait potensi model bisnis yang akan dilakukan penulis, muncul saran konyol untuk berbisnis di bidang kelahiran, pernikahan, sakit dan kematian. Saran ini muncul dari teman kerja penulis yang berprofesi sebagai satpam di salah satu sekolahan swasta. Tidak heran jika beliau menyarankan hal tersebut, karena berdasarkan latar belakangnya, beliau mengerti ilmu kejawen dan perhitungan primbon. Menurut dia, empat hal di atas, adalah tempat atau event penarik rejeki. Buktinya, sebagaimana yang dilakukan orang Jawa, seringkali ketika even tersebut, saling memberi sedekah, berapapun jumlahnya, dalam bentuk uang dalam amplop. Tidak hanya itu, ketika kelahiran misalnya, selain sedekah berupa amplop, kadang tetangga atau kerabat yang menengok bayi akan memberikan baju, susu, peralatan mandi, sabun cuci atau hadiah lainnya untuk bayi. Begitu juga dengan pernikahan, orang yang diundang adakalanya mereka membawakan kado untuk pasan

Bekerja Dirumah dengan Membuka Bengkel

Image
Banyak orang pasti ingin bekerja di rumah saja, tanpa terjebak macet, panas, atau bising. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan membuka bengkel sepeda motor. Berikut ini beberapa contoh laba yang berupa ongkos, yang bisa didapatkan dari beberapa macam jenis jasa di bengkel sepeda motor, untuk daerah Malang dan sekitarnya: ganti oli Rp 5.000-15.000 Stel rantai Rp 3.000-7.000 tambah angin Rp 500-2.000 ganti ban dalam mulai Rp. 40.0000 (ban+jasa) jasa reparasi mulai Rp. 15.000 Selain itu, laba juga bisa didapatkan dari menjual barang-barang bekas seperti ban bekas, rantai dan gear bekas, atau sparepart lain pelanggan yang diganti dengan spearpart yang baru di bengkel. Oleh karena bagi yang ingin bekerja di rumah saja, dapat memilih dengan membuka bengkel, dengan cara meningkatkan skill reparasi sepeda motor dengan belajar dari teman atau dengan melihat tutorial di Youtube.

Perbedaan Mendasar 4G dan 5G

Image
Image source: Pixabay-mohamed_hassan Kecepatan adalah perbedaan mendasar teknologi 4G dan 5G. Sebagaimana disebutkan dalam website JustAskGemalto.com, dengan kecepatan sampai 100 gigabits per detik, 5G lebih cepat 100 kali dibanding kecepatan 4G. Sedangkan, saat tulisan ini ditulis, dikabarkan teknologi 5G akan segera masuk di Indonesia. Sebagaimana dikatakan oleh salah satu sales dari pihak Samsung, dalam presentasinya mengenai Samsung Smart Learning Class di BSS UB Maret lalu, beberapa device smartphone terbaru Samsung yang akan masuk di Indonesia pada tahun 2019 ini, akan sudah disematkan teknologi 5G. Meskipun provider layanan data di Indonesia belum menyediakannya. Sehingga bagi pengguna smartphone yang ingin segera mengganti devicenya, alangkah baiknya menunggu munculnya device yang telah dilengkapi teknologi 5G, sebentar lagi. Reference JustAskGemalto. 2019. What is the difference between 4G and 5G?. https://www.justaskgemalto.com/en/difference-4g-5g/ .

Buka Warung Bakso Berbekal Google

Image
Kata orang tua saat tulisan ini ditulis, apa-apa serba Google. Sampai-sampai buka warung bakso sekalipun, resepnya juga mengambil dari Google. Bahkan sampai ada yang bilang, sebegitu hebatnya Google, sampai tahu resep membuat bakso Indonesia, padahal mereka berasal dari Amerika. Pernyataan di atas, diutarakan oleh kerabat penulis yang berusia sekitar 50 tahun, menceritakan temannya yang memberanikan diri membuka warung bakso, yang digadang-gadang dengan hanya berbekal belajar dari Google. Pernyataan tersebut memang salah, tetapi karena tidak semua orang tua bisa mengikuti perkembangan teknologi, akhirnya muncul pernyataan-pernyataan seperti itu dan lucu bagi orang yang mengerti. Kita tidak boleh menyalahkan mereka, karena penulis yakin, generasi muda pun pasti masih ada yang berpikiran sama seperti itu. Kemudian apakah artinya hal ini? Saat tulisan ini ditulis, memang merupakan masa dimana internet mulai menjadi salah salah satu kebutuhan pokok setiap orang. 

Batasan Share di Media Sosial

Image
Media sosial merupakan salah satu alat mendatangkan traffic ke website atau blog. Pemilik website biasanya akan menshare link tulisan mereka, di media sosial yang mereka miliki. Tidak lain, harapannya agar follower mereka membaca tulisan tersebut, dan mendatangkan traffic ke website atau blog mereka. Namun tidak hanya share begitu saja, jika share dilakukan secara serampangan, traffic ke website yang berasal dari media sosial tersebut dapat dianggap sebagai spam dan invalid traffic. Sedangkan dipihak lain, tiap media sosial memiliki karakteristik sendiri-sendiri, seperti Instagram yang lebih digunakan untuk share konten berupa gambar, Twitter untuk quote, Whatsapp Group untuk chat, Linkedin untuk konten berbasis Pekerjaan, Facebook dan Tumblr yang dapat digunakan untuk share segala macam konten. Sehingga, jika pemilik website share begitu saja, seenak dia, follower yang mulanya senang dengan tema artikel yang dibawakan pemilik website, akhirnya meng-unfollow sa

Membuat Tulisan dengan Orientasi SEO

Image
Agar dapat terindek di search engine Google, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang penulis blog atau website. Tema Untuk dapat menarik pengguna mengunjungi website, penulis harus mencari tema yang banyak dicari atau dibutuhkan orang. Namun tidak hanya ditulis begitu saja, berdasarkan pengalaman penulis, tulisan dengan tema tertentu perlu dikumpulkan dalam blog atau website dengan tema tertentu pula. Misalnya, tulisan yang berbau bisnis, dikumpulkan dalam website yang bertema bisnis. Hal ini memang sangat direkomendasikan untuk website yang didaftarkan pada bisnis afiliasi seperti Google Adsense. Konon katanya iklan yang akan ditampilkan lebih mudah untuk di golongkan oleh penyedia iklan, jika website sejak awal memiliki konten bertema tertentu. Judul Pemilihan judul yang tepat dan mampu mengundang pembaca merupakan salah satu hal yang penting. Tetapi perlu diperhatikan, kata-kata judul tidak boleh berlebihan (clickbait), dan harus sesua

Sekilas tentang Algorithma Pinguin 2019

Image
Beberapa waktu sebelum tulisan ini di tulis, diberitakan oleh Montti (2019) dari SEJ, Google melakukan update pada algorithma search enginenya. Update tersebut adalah core update June 2019, dan merupakan update dari update sebelumnya yang diindikasi terkait bug pada algorithma Pinguin. Penulis sangat tertarik dengan algorithma ini, karena semenjak diterbitkannya algorithma tersebut, tepatnya Penguin 4.0 (7th Penguin update) pada 23 September 2016, secara keseluruhan traffic konten online penulis lebih banyak turun, dibandingkan naiknya. Dan mulai 2016 tersebut, penulis merasa sangat sulit sekali untuk memperoleh traffic untuk hitungan bulan. Beginning Perlu diketahui, sebagaimana telah dituliskan di Wikipedia (2019), algorithma Pinguin telah dikembangkan sejak tahun 2012, dan ditujukan untuk memerangi page ranking dengan teknik spamming. Penulis, sebenarnya sudah memulai blogging semenjak tahun 2008. Dan menghindari cara-cara spamming, seperti share link di me

Ranking Website dengan Backlink

Image
Sumber: Pixabay-DiggityMarketing Salah satu parameter yang dapat meningkatkan ranking website selain konten, adalah backlink. Sederhananya backlink berarti direferensi. Artinya website yang bagus adalah website yang direferensi oleh website lain. Semakin bagus rangking website yang mereferensi, maka akan semakin meningkatkan rangking website aslinya. Hal ini sama halnya dengan karya ilmiah yang disebut paper. Semakin banyak yang mereferensi paper tersebut, maka akan semakin meningkatkan rankingnya di mata publishernya.  Begitu juga dengan penulisnya, penulis paper akan semakin dihargai disetiap tulisan-tulisannya. Jika tulisannya banyak direferensi oleh penulis lain. Oleh sebab itu, dalam tulisan yang bagus harus terdapat ide asli dan data pendukung yang terpercaya dan dapat dipertanggung-jawabkan. Contohnya tulisan yang berjudul "Sepuluh Bahasa Pemrograman Populer Tahun 2019", agar tulisannya berbobot dan penulis lain mau mereferensi, penulis a

Kualitas adalah Ranking Faktor Website Sebenarnya

Image
Berlawanan dengan posting sebelumnya, ternyata yang menjadi ranking faktor bukan konten, meta data dan kecepatan akses website. Tetapi adalah kualitas konten itu sendiri. Hasil wawancara dengan Martin Splitt, yang dirangkum dan dibahas Montti (2019) dalam artikel SEJ (Search Engine Journal) menyebutkan tiga faktor di atas adalah faktor utama yang menjadi parameter ranking website. Namun di sisi lain dari sumber yang sama Montti (2019), SEJ, beberapa hari setelahnya, muncul pernyataan yang berkebalikan dari John Mueller, bahwa sulit untuk menentukan tiga hal utama sebagai faktor ranking. Menurut Mueller, dikarenakan frekuensi permintaan dari query ke query yang selalu berbeda setiap waktu, bisa saja faktor ranking tersebut akan berbeda diwaktu berikutnya. Perlu diketahui, Martin Splitt adalah seorang developer di Google. Sedangkan John Mueller adalah Webmaster Trends Analyst yang juga bekerja di Google. Oleh karena itu, kesimpulan penulis, faktor ranking adalah kua

Popular posts from this blog

Seberapa Penting Keyword dalam Peningkatan Traffic

Deposit Adwords dengan Transfer Mesin ATM

Google Sedang Membersihkan Konten Penyebab Invalid Traffic

Pentingnya Menambahkan Request Content pada Aplikasi

Menaikkan Traffic dengan Sistem Rekomendasi

Metode Martingale untuk Perencanaan Beli Emas

Kegunaan Lain Splashscreen dalam Aplikasi

Sekilas tentang Algorithma Pinguin 2019

Kelayakan Blog atau Website untuk dapat di Pasang Iklan Adsense

Kebijakan Penting Play Store 2019