Memulai Usaha Berjualan Kaos dengan Modal Hampir Nol

Berikut ini adalah pengalaman penulis, tentang ide dan bagaimana cara menjalankan usaha berjualan kaos dengan menggunakan jasa percetakan kaos custom online dan toko online lainnya.

Model bisnis ini cukup menarik dilakukan perorangan. Karena dapat dilakukan secara part-time, terlebih bagi orang yang suka membuat desain grafis dan tidak memiliki dana yang cukup untuk membuka toko kaos secara fisik.

Dengan bermodal desain dan koneksi internet. Seorang designer kaos, dapat berjualan kaos dari rumahnya.

Menjadi Reseller

Program yang dapat diikuti adalah menjadi reseller atau dropshipper.

Beberapa penyedia jasa cetak kaos online, menyediakan pilihan membership sebagai reseller atau dropshipper, dan ada yang membutuhkan review terlebih dahulu terhadap calon pendaftarnya sebelum diterima.

Gambaran mudahnya, reseller yang merupakan designer kaos, membuat desain gambar kaos dan menjualnya sesuai pesanan yang dia dapat dari hasil share atau penawaran di media sosial.

Jika terdapat pemesan, dan mereka telah membayar melalui media pembayaran yang telah ditentukan. Maka designer akan memesankan ke pihak penyedia jasa cetak kaos, membayar sesuai harga kaosnya saja dan mengirimkan ke alamat tujuan pemesan.

Penulis adalah reseller dari penyedia jasa percetakan kaos ciptaloka.com dengan nama toko uboizo. Untuk menjajakan desain, penulis menggunakan toko online Bukalapak dengan tipe barang pre-order.

Dengan bermodal desain kaos, penulis dapat menawarkan desain kaos, yang untuk dijual kepada teman, follower, subscriber dan calon konsumen lainnya.

Hak Cipta

Desain yang akan dipajang di kaos dan untuk dijual, hendaknya tidak boleh melanggar hak cipta.

Banyak para designer kaos masih melanggar hal ini baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Termasuk penulis.

Penulis sendiri, saat tulisan ini dibuat, masih belum sepenuhnya memahami tentang rambu-rambu pelanggaran terkait dengan hak cipta tersebut.

Namun penulis telah berusaha mengolah desain yang dijual tersebut sebagaimana rupa, sehingga diusahakan design gambar kaos sudah 80% tidak sesuai dengan aslinya.

Misalnya menggunakan gambar karakter anime atau tokoh-tokoh film dan artis di kaos. Hal ini merupakan pelanggaran terhadap pencipta karakter tersebut. Dan seharusnya ada semacam royalti yang harus diberikan ke pihak pencipta tersebut.

Begitu juga dengan tokoh-tokoh dunia, meskipun mereka memperbolehkan sekalipun, secara norma kesopanan, designer tidak boleh seenaknya begitu saja, mengambil foto referensi untuk karyanya tersebut, tanpa royalti.

Sedangkan terkait dengan properti yang terdapat dalam foto atau gambar. Adakalanya properti yang menjadi hak milik orang lain, diperlukan izin untuk menampilkannya di foto atau gambar yang ditujukan untuk komersial.

Foto atau gambar yang pasti diperbolehkan ditempel di kaos adalah foto atau gambar dari kamera atau karya sendiri. Tidak mengandung karya orang lain.

Misalnya fotografer mengambil foto dengan cara yang sopan atau dengan meminta izin. Atau ilustrator yang membuat gambarnya sendiri dan 80% tidak mencontoh atau plagiasi hasil karya orang lain.

Untuk karya yang berizin biasanya memerlukan bukti izin tertulis yang disebut Model Release atau Property Release.

Contoh Form Model Release dari Shutterstock

Model Release adalah jika dalam gambar atau foto terdapat figure seseorang yang dijadikan object atau acuan. Fotografer atau pembuat gambar harus menyertakan bukti bertanda-tangan bahwa orang yang terdapat dalam foto atau gambar mengetahui kalau dirinya menjadi model untuk foto atau gambar yang dikomersialkan.

Sedangkan untuk Property Release adalah izin tertulis jika terdapat properti atau barang yang menjadi hak milik orang lain. Jika foto terdapat gedung atau benda yang menjadi properti dan dilindungi hak cipta suatu pihak tertentu. Maka fotografer atau pembuat gambar harus memiliki izin tertulis mendokumentasikan dan izin komersialisasi ke pihak yang bersangkutan tersebut. Tentu dengan kesepakatan royalti antara kedua belah pihak.

Kecuali gambar desain kaos dibuat sendiri, dan dicetak untuk dirinya sendiri, bukan untuk diperdagangkan.

Berikut ini salah satu contoh desain kaos penulis yang penulis jual melalui toko online penulis:


Kualitas Bahan Kaos

Selain itu perlu diperhatikan juga tentang kualitas dari bahan kaos itu sendiri.

Untuk menghindari komplain dengan costumer. Mungkin sebelum melakukan penjualan, designer perlu mencoba melakukan pemesanan sendiri terhadap kaos, untuk melihat kualitas bahan dan cetakan kaos.

Semakin bagus kualitas bahan dan cetakan kaos, maka costumer tidak akan merasa dirugikan.

Tambahkan Disclaimer

Karena pihak designer dan pencetakan merupakan pihak yang berbeda, maka diperlukan disclaimer (penyangkalan) untuk melindungi designer itu sendiri.

Selain itu pada dasarnya disclaimer adalah bentuk perlindungan konsumen, dengan berupa peringatan-peringatan tentang batas ranah kemampuan pihak designer terhadap hasil cetak kaos.

Sehingga jika sesuatu cacat terjadi pada produk kaos, konsumen akan dapat dengan mudah menyimpulkan kesalahan dilakukan oleh pihak designer, percetakan, jasa pengiriman atau pihak-pihak terkait lainnya.

Misalnya disclaimer yang menyatakan designer hanya menyediakan desain kaos, sedangkan bahan dan hasil cetakan adalah tanggung jawab pihak percetakan.

Begitu juga sebaliknya, pihak percetakan pasti sudah menyiapkan disclaimer untuk mereka sendiri, yang menyatakan pihak mereka hanya bertanggung jawab mencetakkan dan kualitas barang, sedangkan terkait hak cipta dari desain kaos, adalah tanggung jawab desaigner kaos itu sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

Google Sedang Membersihkan Konten Penyebab Invalid Traffic

Pentingnya Menambahkan Request Content pada Aplikasi

Menaikkan Traffic dengan Sistem Rekomendasi

Metode Martingale untuk Perencanaan Beli Emas

Kegunaan Lain Splashscreen dalam Aplikasi

Sekilas tentang Algorithma Pinguin 2019

Kelayakan Blog atau Website untuk dapat di Pasang Iklan Adsense

Kebijakan Penting Play Store 2019

Review Aplikasi yang Meragukan

Buka Warung Bakso Berbekal Google