Problematika Karyawan Tetap dan Tidak Tetap


Dalam dunia kerja, status sebagai karyawan tetap dan tidak tetap ternyata dipermasalahkan. Padahal saat tulisan ini ditulis, banyak perusahaan atau badan hukum lebih memilih tenaga outsourcing daripada menerima karyawan baru.

Tulisan ini didasari oleh adanya seorang pegawai suatu instansi curhat kepada penulis, tentang tidak jelasnya jabatan yang dia pegang, entah sebagai karyawan tetap atau tidak tetap.

Menurut dia, karena sudah bekerja selama tiga tahun lebih, dia harusnya sudah mendapat SK (Surat Keputusan) diangkat menjadi karyawan tetap dan bekerja secara "jelas".

Karena penulis sedang berencana untuk membangun suatu bisnis baru, penulis menjadi tahu, bahwa status karyawan tetap ternyata penting bagi sebagian orang.

Kemudian apa sebenarnya yang menjadikan permasalahan antara karyawan tetap dan tidak tetap?

Kunci Masalah

Masalah utama perbedaan karyawan tetap dan tidak tetap, sudah pasti perbedaan hak dan kewajiban, terutama masalah gaji.

Karyawan tetap akan mendapat gaji dengan minimal sesuai kehidupan layak. Sedangkan karyawan tidak tetap, dia dapat kebebasan untuk bekerja ditempat lain, karena gaji yang diberikan sudah pasti dibawah gaji karyawan tetap.

Kemudian dari segi pekerjaan, untuk karyawan tetap, terdapat yang dinamakan jenjang karier. Dan untuk karyawan tidak tetap, karena mereka dibatasi oleh masa kontrak tertentu, instansi tidak perlu memikirkan jenjang karier tersebut untuk mereka. Dan jika masa kontrak habis, maka tidak ada kewajiban lain bagi instansi, selain melepas karyawan yang bersangkutan, bahkan tanpa pesangon.

Kondisi perusahaan

Dalam suatu cerita, salah satu hal yang paling ditakutkan oleh para karyawan Apple, adalah ketika mereka bertemu dengan Steve Jobs, sang Bos besar mereka.

Tanpa pandang bulu dan waktu, seperti ketika bertemu di lift misalnya, Steve Jobs mempunyai kebiasaan menanyakan konstribusi apa yang telah diberikan karyawan yang ditemuinya itu terhadap perusahaan. 

Dengan kata lain, apakah gaji yang mereka terima telah sepadan dengan kontribusi mereka kepada perusahaan.

Mungkin hal ini wajar, karena bagaimanapun juga, gaji yang diberikan ke pegawai, adalah income dari perusahaan itu sendiri.

Jika pendapatan lebih besar dengan pengeluaran, termasuk dana untuk menggaji karyawan, maka dalam waktu singkat perusahaan dapat dipastikan bangkrut. Dan hal ini harusnya diketahui oleh seluruh pegawai mulai dari lapisan atas sampai ke bawah.

Seorang pegawai yang mengeluhkan kejelasan statusnya di atas, sudah pasti dia tidak tahu kondisi sebenarnya instansi tempat dia bekerja. Informasi ketidakstabilan keuangan perusahaan, sangat dimungkinkan hanya para petinggi saja yang mengetahuinya.

Sebaliknya, seorang atasan juga harus menyadari bahwa dia menerima gaji tinggi, agar kontribusinya mampu membuat perusahaan menggaji dan memberikan kesejahteraan yang layak bagi karyawan yang lain.

Mungkin dari alasan inilah Steve Jobs mempunyai kebiasaan di atas, dengan posisinya yang sebagai CEO. Bukan dia ingin menuntut karyawan bekerja lebih giat, tetapi memastikan gaji yang diberikan Apple, apakah sudah sepadan dengan konstribusi yang mereka berikan.

Penulis, memang belum mengetahui tentang data apa saja yang boleh dan perlu diketahui oleh karyawan, disetiap lapisan. Namun berdasarkan pengamatan penulis, ketidak-tahuan tentang kondisi perusahaan, khususnya dalam segi keuangan adalah hal yang membuat karyawan mempermasalahkan tentang gaji.

Loyalitas

Penulis pernah mengobrol dengan seorang mantan direktur.

Dari hasil perbincangan itu, jika perusahaan memang tidak bisa menggaji karyawan secara layak, alangkah baiknya perusahaan mengambil tindakan tegas, namun tetap sesuai aturan yang berlaku.

Misalnya, pihak perusahaan memberikan tawaran gaji maksimal yang dapat diberikan perusahaan kepada karyawan yang merasa dirugikan.

Tentu penawaran ini harus dengan pertimbangan sebelumnya, dan akan juga mempengaruhi gaji karyawan yang lain, dan akhirnya berpengaruh pada keuangan perusahaan.

Perusahan dapat memberikan pilihan, karyawan untuk tetap bekerja atau perusahaan akan mencari tenaga baru yang bersedia dan merasa cukup dengan nominal gaji tersebut.

Menurut mantan direktur tersebut, disinilah letak loyalitas. Karyawan perlu mengetahui kondisi perusahaan sebenarnya, dan perlu digandeng untuk diajak berjuang bersama memajukan perusahaan.

"Jika karyawan tidak mau, ya itu keputusan mereka sendiri, toh saya yakin diluar sana mash ada tenaga baru yang mau diajak berjuang" kata direktur itu.

Tawar-menawar Gaji

Disinilah fungsi utama seorang atasan, yang mengurusi masalah kepegawaian.

Atasan ini, harus tahu kondisi keuangan, prospek income dan standar gaji karyawan perusahaan.

Penulis pernah berkesempatan membuatkan database penggajian karyawan suatu instansi swasta menggunakan software Microsoft Excel.

Di mana dalam database tersebut, susunan karyawan dibuat berlapis sesuai jabatan, dengan selisih gaji pokok karyawan tetap dan tidak tetap sebesar 50 ribu.

Hasilnya, karena melihat kondisi keuangan instansi dan gaji atasan tertinggi yang dijadikan acuan, gaji posisi terendah, cleaning service berada dibawah biaya kehidupan layak.

Untung saat itu sang cleaning service tidak mengetahui bahwa yang membantu membuatkan database adalah penulis. Jika dia mengetahui, tentu akan terjadi kesenjangan sosial diantara kami.

Dari penalaran di atas, penulis berpendapat, nominal gaji yang tepat, sesuai kebutuhan dapur pegawai dan sesuai kemampuan perusahaan adalah kunci keseimbangan berjalannya bisnis.

Penutup

Tulisan di atas adalah tulisan berdasarkan pandangan penulis pribadi, dan merupakan proses belajar penulis dalam membangun suatu bisnis.

Bagaimanapun juga kesejahteraan seluruh pegawai harus dipikirkan oleh setiap petinggi instansi. Jika suatu instansi memang merasa tidak mampu memberikan, alangkah baiknya tindakan tegas perlu diambil. Meskipun hal tersebut menyakitkan bagi karyawan.

Comments

Popular posts from this blog

Google Sedang Membersihkan Konten Penyebab Invalid Traffic

Pentingnya Menambahkan Request Content pada Aplikasi

Menaikkan Traffic dengan Sistem Rekomendasi

Metode Martingale untuk Perencanaan Beli Emas

Kegunaan Lain Splashscreen dalam Aplikasi

Sekilas tentang Algorithma Pinguin 2019

Kelayakan Blog atau Website untuk dapat di Pasang Iklan Adsense

Kebijakan Penting Play Store 2019

Review Aplikasi yang Meragukan

Buka Warung Bakso Berbekal Google