Tip Memilih Partner Kerja

Ilustrasi kerjasama (Sumber gambar: Pixabay/rawpixel)

Memilih partner kerja dalam bisnis, ternyata merupakan hal penting, terutama agar bisnis kita berjalan dengan lancar, atau tidak merasa tertipu di kemudian hari, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Banyak orang mengatakan dirinya sendiri adalah orang yang mudah diajak kerja sama, "Aku ini orang yang 'entengan' (ringan-an)!" dalam bekerja.

Namun, berdasarkan pengalaman penulis, tidak cuma dari perkataan, kita perlu tiga atau lebih bekerja-sama dengannya, untuk tahu dia memang mudah diajak kerjasama atau sebaliknya.

Bagi penulis, kalau memang aslinya sulit diajak kerja sama, lambat laun kita akan tahu bahwa memang orang itu sulit diajak kerjasama.

Dan jika kita sudah tahu sifat/karakter aslinya, untuk menjaga hubungan baik, hendaknya kita segera menjauh, sebelum hal tidak diinginkan terjadi.

Penulis pernah mengalami hal tersebut, penulis berpatner dengan seorang yang semula menyematkan diri mudah diajak kerjasama. 

Seakan dia bersedia merugi, jika bisnis yang kami sepakati tidak sesuai yang diinginkan.

Sesuai perkataan dia sendiri, bahwa dia itu orang yang mudah, dan tidak mempersulit.

Mulanya penulis percaya (mungkin terlalu percaya), dan dalam satu atau dua kali kesepakatan, bisnis kami berhasil dan hubungan kami baik-baik saja.

Selanjutnya, dalam sebuah kesepakatan bisnis yang lain, penulis merasa dirugikan, dan kala itu kepercayaan penulis berbalik 180 derajat.

Dengan merasa ditipu dan keberhasilan sebelumnya seakan karena keberhasilan penulis sendiri, mulai saat itu, penulis memutuskan tetap berpartner, namun tidak menggunakan jasanya lagi.

Artinya, product terkait jasa yang membutuhkan orang tersebut, penulis hilangkan sedikit demi sedikit. Tujuannya, lambat laun, karena mengetahui bisnis penulis tidak membutuhkan dia lagi, dia akan mundur dengan sendirinya, karena seakan penulis bergerak dibidang lain.

Sehingga, dari kejadian diatas, penulis berkesimpulan bahwa, bagaimanapun juga orang yang memang dasarnya sulit untuk diajak kerjasama, akan tetap sulit diajak kerjasama di kemudian hari, atau sampai kapan pun.

Untuk itu, secara kasar dapat dikatakan, untuk memilih partner kerja, kita harus meng-test-nya, baik secara langsung ataupun tidak langsung sesuai cara kita sendiri, kalaupun perlu lebih dari 10 kali, sebelum kita percaya 100%.

Comments

Popular posts from this blog

Google Sedang Membersihkan Konten Penyebab Invalid Traffic

Pentingnya Menambahkan Request Content pada Aplikasi

Menaikkan Traffic dengan Sistem Rekomendasi

Metode Martingale untuk Perencanaan Beli Emas

Kegunaan Lain Splashscreen dalam Aplikasi

Sekilas tentang Algorithma Pinguin 2019

Kelayakan Blog atau Website untuk dapat di Pasang Iklan Adsense

Kebijakan Penting Play Store 2019

Review Aplikasi yang Meragukan

Buka Warung Bakso Berbekal Google