Pelunasan Diawal KPR malah Kena Denda

Ilustrasi kepemilikan rumah (Sumber gambar: Pixabay/Free-Photos)

Semula, penulis berpikir, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) jika dilunasi dimuka atau sebelum berakhir masanya akan mandapatkan bonus, atau setidaknya diskon.

Terkait berita yang ditulis oleh Hutauruk (2019) yang berjudul "Suku bunga turun, ini bank yang meraup untung dari KPR take over" di Kontan.co.id, bank justru akan memberikan pinalti jika KPR dilunasi sebelum waktunya berakhir.

Dari beberapa sumber lain, pinalti tersebut dapat berupa denda yang nominalnya bisa jadi hampir sama dengan pembayaran yang dilakukan secara normal tiap bulan, sampai habis masa cicilannya.

"Orientasi bank itu biasanya sebisa mungkin nasabah tidak melunasi sebelum masa kredit berakhir, pokoknya yang penting uang yang merek pinjamkan kembali ke bank, utuh beserta bunganya" kata seorang mantan pegawai bank ke penulis, yang lebih menyarankan membiarkan untuk mencicilnya secara normal saja, dibanding melunasi di muka.

Sudah dapat dipastikan, pelunasan kredit sebelum waktunya, berpengaruh terhadap perhitungan proyeksi finansial bank, yang sudah mereka rencanakan beberapa tahun ke depan.

Bisa jadi, langkah tersebut juga merupakan langkah bank agar tidak kehilangan nasabah, akibat promo takeover kredit dengan bunga cicilan yang lebih rendah bank lain.

Kemudian dari pengalaman penulis sendiri, namun bukan KPR, melainkan kredit untuk kepemilikan sepeda motor, karena tinggal sisa 6 bulan, penulis pernah mencoba untuk melunasi dimuka, dengan harapan mendapatkan diskon.

"Coba lunasi saja, kamu bisa dapat potongan paling hingga 80%" kata seorang makelar kenalan penulis.

Nyatanya, pihak pemberi kredit menolak, dan jika penulis ingin melunasi, harus sejumlah nominal kekurangan cicilan penulis secara utuh.

Sehingga dengan bukti pengalaman tersebut, penulis yakin jika bank akan lebih menyarankan nasabah untuk melunasi secara normal, sampai batas waktu yang ditentukan, dibanding melunasi kredit di muka.

Dan diskon, potongan atau apapun itu hanya perkataan omong kosong makelar.

Referensi

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Membeli Lensa Tambahan (Lensbong) Smartphone

Marketing dengan Cerita Bohong

Contoh Menentukan Harga Jasa bagi Pemula

Perlunya Masker Transparan

Tip Selamat dari Badai Suspend Admob

Sudut Pandang Lain Film The Great Hack

Email Peringatan Upgrade Target SDK App Android ke Level 28

Perbedaan kartu ATM biasa dengan GPN

Bagaimana Mengetahui Kualitas Konten Online untuk Bisnis Afiliasi

App Content sebagai Filter Umur Pengguna Aplikasi dan Game Android